Rabu, 08 Mei 2013

Luahan Hati III

  Sebuah cerita,
Malam yang gelap menemani lamunanku.
Langit pekat tanpa setitik pun cahaya berkelip.
Bulan penuh menyinari sungai dengan tenang, mengikuti setiap arus lembut yang mengalir, menemani setiap riak kecil yang menggema.

Angin berhembus, menggoyang setiap dahan, melagukan desahan malam.
Ku serap dalam-dalam suasana itu, berusaha menenangkan diriku.
Jemariku kebas karena aku mengepal dengan kuatnya, menyisakan bekas merah ditelapak tanganku.
Angin berhembus... Aku tenang kembali

Jumat, 15 Maret 2013

Luahan Hati II

Berjalan ku gamang
Gamang mengingat dirimu,
Gamang mengenang Cintamu

Aku menutup mataku
Menghilangkan rinduku
Berusaha menyebut namamu
Terasa hening, ku membuka mata
Malam Kelabu

Minggu, 14 Maret 2010

Luahan Hati

Menyibak kemelut seribu bayangan hitam.
Menyeka peluh asa tiada berguna.
Mendaki seribu harapan tak terbayang.
Dihempas dunia tergoyang terbelah tirani jiwa.

Mencoba menapaki kehidupan ini, aku mencoba mengerti apa sebenarnya hidupku ini. Aku terus mencoba, lepas dari awan lara bersayapkan derita.
Aku menjerit sekuat yang dapat hatiku lakukan. Mulutku membisu bagaikan orang yang tidak pernah memberikan kata-katanya terhadapku.
Mataku terpejam, seperti orang-orang yang menatapku tetapi matanya tidak memandangku, mereka mempunyai banyak hal yang lebih penting dariku.

Kucoba melewati hari dengan bahagaia.
Dengan cara apa? "Jangan tanyakan pada rumput yang bergoyang."
Tidak akan ada yang bisa menjawab. Karena aku tidak punya kebahagiaan apapun, selain menuliskan luahan hatiku.